6 Destinasi di Indonesia untuk Berakhir Pekan (Panjang)

Setiap memandangi peta Indonesia, terselip kepasrahan bahwa belasan ribu pulau dan puluhan provinsi yang ada itu mungkin tak dapat dijelajahi semua hingga akhir hayat. Indonesia menawarkan pilihan tak terbatas di akhir pekan untuk melarikan diri.

Setiap memandangi peta Indonesia, terselip kepasrahan bahwa belasan ribu pulau dan puluhan provinsi yang ada itu mungkin tak dapat dijelajahi semua hingga akhir hayat. Namun bila lelah menghirup asap kendaraan atau muak dengan bisingnya klakson, Indonesia menawarkan pilihan tak terbatas di akhir pekan untuk melarikan diri. Dengan begitu, setidaknya sepertiga dari belasan ribu pulaunya itu akan berhasil dijelajahi.

 

Bali Timur

Bagai berlian yang belum diasah, Bali Timur memiliki pesona alam yang masih perawan dengan liukan jalan-jalan sempitnya yang membelah bukit. Lupakan kemacetan di sekitar Kuta-Legian-Seminyak karena pemandangan di sepanjang rute Bali Timur ini teramat menggetarkan. Di sepanjang jalan tampak Gunung Agung yang berdiri megah di tengah hamparan sabana. Sesekali jalan akan terjal menukik, sehingga kalau supir lalai, mobil bisa saja terlontar ke pelukan samudra luas yang berombak ganas di bawahnya.

 

Tak jauh dari Jalan Raya Candidasa, terdapat desa tradisional Tenganan yang merupakan rumah bagi para masyarakat Bali Aga masih tersisa. Telah mendiami Bali jauh sebelum Kerajaan Majapahit berkuasa, masyarakat di desa itu masih melakukan tradisi kuno. Di antaranya Festival Usaba Sambah yang ditandai dengan dua orang pria saling memukulkan daun pandan berduri hingga berdarah.

 

Medan

Selain Istana Maimun yang merupakan ikon kota Medan, tak banyak atraksi wisata yang ditawarkan. Walau begitu, Medan adalah salah satu kota yang sering didatangi jauh-jauh hanya untuk makan. Coba saja mengintip berbagai forum wisata, rekomendasi tempat yang harus didatangi di Medan sebagian besarnya adalah restoran. Bila naik pesawat paling pagi, begitu mendarat dapat langsung mencicipi Bihun Bebek Jalan Gede, Lontong Kak Lin di Jalan Tengku Cik Ditiro, Nasi Lemak Jepit-jepit Pasar Beruang, Soto Sinar Pagi di Jalan Sei Deli, dan Sop Iga Sapi Sipirok di Jalan Sunggal. Jangan datang kesiangan jika tak mau kehabisan!

 

Untuk makan siang, bisa mencoba aneka mi, yaitu Mie Aceh Titi Bobrok, Mie Sop Multatuli, atau Laksa Medan Yoserizal yang legendaris. Pilihan makanan ringan pun tak kalam beragam. Popiah Yoserizal, Es Campur Among di Jalan Sei Kera, Risol & Kroket GoGo di Jalan Majapahit, Tahu Senayan RM Mbak Bolek di Jalan Wajir yang dendeng rusanya juga tak kalah lezat. Pusat Jajan Pagaruyung (Kampung Keling) yang merupakan Little India-nya Medan menjual jajanan, seperti Martabak Mesir dan Emie (mi rebus dengan kuah kaldu). Satu lagi must-try di kota ini adalah restoran sejak zaman kolonial bernama Tip Top yang menyajikan aneka masakan Barat, Indonesia, dan Cina. Primadona di sini adalah es krimnya. Tentu masih banyak tempat makan yang belum sempat disebut, sehingga satu kunjungan ke Medan tak pernah cukup!

 

Banjarmasin

Gaduhnya pasar tradisional dengan sesekali terdengar kecipak air dari dayung yang dikayuh nyaris otomatis adalah suasana setiap pagi di Muara Kuin, Banjarmasin. Transaksi jual beli berbagai jenis ikan, sayuran, buah, hingga makanan khas Banjar, seperti Soto Banjar dan Bingka Kentang dilakukan di atas jukung mungil yang hanya muat maksimal tiga orang. Suasana berdesak-desakan antarperahu di Sungai Kuin menjadikan Banjarmasin sebagai daya tarik bagi wisatawan.

 

Berjarak sekitar 15 menit jalan darat dari Banjarmasin dan dilanjutkan dengan 10 menit naik klotok, Pasar Terapung Muara Kuin menawarkan pengalaman sarapan yang eksotis dan tak terlupakan. Pengunjung cukup mendekatkan klotoknya ke jukung pedagang kuliner. Untuk mengoper dagangannya, pedagang yang mayoritas wanita suku Banjar tersebut menggunakan tongkat dengan kaitan kawat pada ujungnya.

 

Malang

Malang adalah kota yang merayakan paduan keindahan budaya Jawa, Cina dan Belanda dan hal ini tercermin dalam berbagai kulinernya. Sebut saja bakso yang merupakan hasil pengaruh budaya Cina dan yang paling terkenal dapat dicicipi di Bakso President yang berlokasi di Jalan Batanghari dan Bakso Bakar Pak Man di Jalan Diponegoro. Mulailah hari dengan sarapan jajan pasar di Pasar Besar dan cobalah angsle – minuman hangat bersantan dengan isi pacar Cina, petulo (dumpling dari tepung beras), potongan roti tawar, kacang tanah dan irisan pisang goreng, yang merupakan contoh sempurna dari peleburan budaya tersebut.

 

Di Pecinan yang masih satu kawasan dengan Pasar Besar terdapat depot rawon yang terkenal, yaitu Rawon Nguling. Nguling sendiri merupakan nama kecamatan di Pasuruan. Namanya menjadi identik dengan rawon karena penjual rawon yang terkenal di Malang berasal dari Nguling. Kebiasaan orang Cina yang mengawali makan dengan menyeruput sup bening hangat untuk mempersiapkan perut mencerna makanan, rupanya menular ke orang Jawa. Itulah sebabnya rawon disajikan dengan mencampurkan nasi ke dalam kuah.

 

Makanan khas Malang lainnya adalah Cwie Mie. Kata “cwie” dalam bahasa Hokkien berarti kuah. Di daerah Pecinan terdapat restoran Cwie Mie yang terkenal, yaitu Gloria (Jl H Agus Salim No 23) dan Hoklay (Jl KH Dahlan No 10). Tak jauh dari Pecinan terdapat kampung Arab yang warganya kebanyakan hidup dari membuka toko mebel, parfum, maupun berjualan makanan khas Timur Tengah. Kalau malas berjalan kaki, mencarter becak untuk keliling kota sambil menikmati suasana tempo dulu adalah pilihan terbaik. Kemudian berhentilah di Toko Oen yang menjual aneka kue dan es krim sejak tahun 1930. Arsitektur toko, perabotan interior, makanan, bahkan seragam pelayannya tak berubah sejak zaman kolonial.

 

Ambon

Yang menjadikan Ambon destinasi sempurna untuk melarikan diri dari rutinitas adalah jadwal penerbangan yang kondusif. Rata-rata pesawat tiba di Ambon pada pagi hari, sehingga dalam waktu sehari pun sudah bisa mengelilingi kota berbukit-bukit yang cantik ini. Bagi penyuka pantai, Ambon dikelilingi pantai-pantai memukau, seperti Namalatu, Baguala, Batu Capeu, Poka- Rumahtiga, Tanjung Martahfons, Amuhusa, Hunimua, dan masih banyak lagi. Yang paling ramai adalah Pantai Natsepa. Namun atraksi utama di sini bukanlah pantainya, melainkan rujak yang dijual di sepanjang pantai. Keistimewan rujak Natsepa adalah saus kacangnya yang dicampur belimbing, sehingga rasanya asam-asam segar.

 

Sebagai kota bersejarah, Ambon memiliki makam tentara Australia yang tergabung dalam pasukan Sekutu dan gugur ketika perang melawan Jepang. Kompleks makam yang dikelilingi taman asri di Tantui ini tidak angker, namun justru teduh dan damai. Di sini berderet nisan-nisan terawat dengan tulisan yang menyentuh. Sedangkan untuk menikmati pemandangan kota dan teluk Ambon dari ketinggian, bertolaklah ke Monumen Martha Christina Tiahahu di Bukit Karang Panjang. Sebelum menutup hari, nikmati kue dan kopi khas Ambon yang kaya rempah di Kedai Kopi Sibu-sibu yang berlokasi di pusat kota.

 

Lampung

Bandar Lampung bukan hanya pintu gerbang menuju Pulau Sumatera. Kota yang terkenal dengan konservasi gajah di Taman Nasional Wai Kambasnya ini menawarkan wisata alam yang menarik. Mulai dari ikon Pantai Pasir Putih, Curup Tujuh, hingga Gunung Krakatau yang masih aktif dan sesekali menyemburkan awan hitam dari kepundannya.

 

Untuk urusan kuliner pun Lampung tak kalah menggoda. Walau pempek terkenal berasal dari Palembang, namun pempek di Lampung telah banyak dinobatkan oleh para foodie sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Dan pempek ini pun hampir selalu tersedia di setiap kedai pinggir jalan maupun restoran yang ada di Lampung. Cobalah Pempek 88 yang mendatangkan langsung ikan belida dari Riau, Kalimantan, atau Jambi. Mencari oleh-oleh pun mudah, berhubung Lampung terkenal dengan aneka manisan buah, keripik pisang, olahan sambal, kopi, dan kemplang (jenis kerupuk ikan).